Selamat Datang di Blog KHDTK Hutan Diklat Loa Haur Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Samarinda

Arboretum

PENDAHULUAN
Balai Diklat Kehutanan Samarinda adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.51/Menhut-II/2013 tanggal 21 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan.

Sebagai instansi pemerintah, Balai Diklat Kehutanan Samarinda memiliki tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan diklat aparatur dan non aparatur di bidang kehutanan sesuai dengan visinya yaitu “Menjadi lembaga diklat kehutanan yang tangguh dalam rangka mewujudkan sumberdaya manusia kehutanan yang profesional dan berakhlak mulia”.

Selain melaksanakan diklat, Balai Diklat Kehutanan juga memiliki sarana Arboretum sebagai tempat koleksi dan pengembangan berbagai jenis tanaman dan pohon untuk kegiatan penelitian dan pelatihan dengan luas ± 6,5 Ha.

Leaflet ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai keberadaan Arboretum Balai Diklat Kehutanan Samarinda sebagai sarana dalam mendukung kegiatan-kegiatan diklat kehutanan khususnya dalam hal praktek lapangan yang  dilaksanakan Balai Diklat Kehutanan Samarinda maupun melalui kerjasama dengan pihak terkait.

TINJAUAN UMUM
Arboretum adalah suatu tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan (KBBI). Arboretum juga merupakan salah satu lingkungan yang didalamnya menjadi tempat atau habitat bagi beberapa fauna. Arboretum juga bisa disebut sebagai Botanical garden (kebun botani) atau hutan buatan yang ditujukan untuk tempat pelestarian dan penelitian

Selain memiliki kegunaan sebagai tempat mengkoleksi berbagai jenis pohon, arboretum  juga dapat dijadikan sebagai objek wisata edukatif yang memiliki nilai estetika dan keindahan, karena di dalamnya terdapat beraneka ragam jenis flora maupun fauna untuk dijadikan objek penelitian. Di perkotaan, arboretum dapat dijadikan sebagai solusi pemenuhan ruang terbuka hijau, konservasi keanekaragaman hayati, mitigasi perubahan iklim, serta daerah resapan air. 

Namun demikian, fungsi arboretum akan lebih optimal jika dikelola dengan baik, karena fungsi arboretum sendiri tidak hanya sebatas mengoleksi tanaman, tapi juga terdapat fungsi hidrologi, perputaran siklus biogeokimia, siklus nitrogen, dan lainnya. Sehingga arboretum menjadi suatu lahan atau tempat yang menarik untuk di kaji dari segi ekologi dan dari segi penelitian (berfungsi sebagai laboratorium alam). Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di arboretum berkaitan dalam meningkatkan “edukasi ekologi”, salah satunya adalah kegiatan out bond yang bertema Pengenalan Alam dan kecintaan terhadap alam.

Dari segi keanekaragaman hayati, arboretum Balai Diklat Kehutanan Samarinda layak dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian dan kegiatan lain. Namun agar pemanfaatannya dapat optimal, perlu dilakukan pengelolaan lebih lanjut berupa peningkatan sarana dan prasarana seperti perbaikan dan perawatan jalan di arboretum, tempat peristirahatan (gazebo), pengayaan jenis tanaman dan lain-lain.

POTENSI DAN SARANA PRASARANA
Arboretum Balai Diklat Kehutanan Samarinda yang luasnya ± 6,5 hektar terletak di belakang komplek/kantor BDK Samarinda Jalan Teuku Umar Samarinda dengan keadaan topografi landai hingga sangat curam sampai dengan kelerengan 45° dan vegetasi yang tumbuh  berupa jenis kayu non komersil serta beberapa jenis komersil dari hasil pengayaan berupa pohon dari suku Dipterocarpaceae, Lauraceae, Leguminosae, Meliaceae, Thymelaeaeceae, Araucariaceae dan lain-lain dengan jenis-jenis pohon seperti Meranti, Bangkirai, Kapur, Damar, Jati, Rotan, Sungkai,  Gaharu, Ulin, dan lain-lain. Disamping flora, arboretum BDK Samarinda juga dihuni beberapa jenis fauna seperti beberapa jenis burung kecil, monyet, semut rangrang, biawak, ular, kadal dan lain-lain.

Sarana prasarana lain yang juga sudah ada di arboretum BDK Samarinda adalah berupa tracking sepanjang 750 meter terdiri dari 150 meter jalan trek di dalam kawasan dan 600 meter jalan trek yang mengelilingi kawasan arboretum. Selain petak tanaman, arboretum BDK Samarinda juga memiliki gazebo/tempat peristirahatan yang dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain seperti outbound dan rekreasi keluarga.

Pengembangan arboretum BDK Samarinda ke depan akan terfokus pada pengayaan koleksi-koleksi pohon dan tanaman kehutanan untuk mendukung kegiatan diklat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar